Rabu, 28 Mei 2008

Kangen

Sebenarnya aku ingin berlama-lama mampir di kota kelahiran. Tapi lagi-lagi, selalu aku memiliki alasan sama seperti saat-saat lalu ketika aku harus bersegera meninggalkannya. Pekerjaan. Belum cukup puas rasanya aku meletakkan pantatku di atas tikar, sebuah warung makan di bilangan Pasar Kedungwuni yang sangat eksotis dengan suguhan nasi megono-nya. Menyeruput secangkir kopi tahlil yang begitu nikmat. Berkeliling dengan sepeda onthel menelusuri rumah-rumah tua di kampung Buaran. Nongkrong di alun-alun yang kini mulai dijejali bangunan baru. Berfoto di depan eks-rumah dinas residen. Menikmati hembus angin segar di Pantai Pasir Kencana yang entah kini bagaimana nasibnya. Yang jelas, kerinduanku terkadang sampai membuatku tak sanggup untuk melakukan apapun. Seperti saat ini.

Pekalongan, bagaimana kabarmu malam ini? Ah, sial. Aku tak tahu nomor HP-mu. Lupa aku catat kemarin waktu aku pulang. Katanya kau punya HP baru di sana. Siapa kasih?

Ah, aku bukan sedang berpuisi. Aku kangen.....Pekalongan.

Tidak ada komentar: